Ketika komputernya tiba-tiba sering “hang” dan membisu alias hilang suara, Shinichi Kudo terpaksa mengangkutnya ke bengkel. Sebelumnya Shinichi telah mencoba menginstal ulang driver-driver bawaan si kompie karena dikiranya kerusakan ada pada software. Namun setelah berbagai jenis driver diinstal, diuninstal, instal lagi, uninstal lagi dan instal lagi begitu seterusnya penyakit si kompie malahan bertambah buruk --- terpaksalah Shinichi menyerahkan penyelesaian pada ahlinya. Apalagi setelah DVD-ROMnya ikut-ikutan mogok – nggak mau baca segala macam jenis disk. Komputer dikirim ke sebuah bengkel yang pernah merakit komputer untuk Shinichi
Beberapa hari kemudian munculah hasil diagnosa Montir kompie lewat telpon. Menurut si Montir soundcard rusak -- menyebabkan komputer sering hang. Harus dipasang soundcard baru. Sementara DVD-ROM juga telah mati, jadi sama juga harus diganti yang baru. Untuk DVD-ROM, Shinichi memilih keluaran Pioneer yang menjadi juara di review tahunan Majalah Infokom. Namun untuk soundcard Shinichi tidak membeli “sang juara” karena harga dan spesifikasinya terlalu tinggi dibanding komponen lainnya. Dipilihnya soundcard yang setaraf dengan jeroan si kompie.
^_^
Setelah perbaikan komputer selesai, Shinichi menarik sebuah kesimpulan, yaitu komputer mogok karena ada salah satu komponen yang rusak dan menyebabkan hang. Cara perbaikannya sangat mudah. Cabut komponen lama dan ganti dengan yang baru. Tentunya setelah membuka tutup casingnya dan.melepas semua kabel komputer (karena Shinichi nggak tahu bagian mana yang nyetrum & yang nggak nyetrum).
^_^
Kesimpulan itu ternyata berhasil diterapkan ketika beberapa waktu lalu si kompie mengalami gangguan gambar dan juga sering mendadak mogok. Instal ulang driver gambar tidak membuatnya lebih baik. Akhirnya Shinichi menganalogikan dengan kerusakan yang lalu. Karena gangguan ada pada gambar --- pastilah kartu gambarnya yang rusak dan harus diganti yang baru. Setelah Shinichi membeli sebuah VGA-Card baru, dia memberanikan diri membongkar si kompie. Dicarinya card yang ada tulisan merek VGA-Card lama. Setelah ketemu langsung di cabut dari tempatnya, kemudian diganti VGA-Card yang baru. Sesaat kemudian dengan hati berdebar-debar Shinichi menyalakan komputer.
Pada saat kompie telah start terdengar bunyi bib-bib aneh. Si kompie pun nggak kunjung bisa masuk ke program Windows XP. Terpaksalah kompie kembali dimatikan dan casing dibuka lagi. Setelah satu jam lebih di amati, dikenceng-kencengin, dicoba berkali-kali restart, dicari-cari kesalahan pemasangan --- akhirnya Shinichi berhasil menemukan masalahnya. Ternyata sepele. Lokasi pemasangan colokan keyboard dengan colokan mouse tertukar. Yah, terang saja si kompie merasa terhina dan ngambek. Setelah posisi kedua colokan tersebut ditukar, kompie berhasil jalan lagi dengan mulus.
Whoa! Hari itu Shinichi menapaki sejarah baru di dunia komputer. Selama ini dirinya hanya berkutat di seputar software. Sebatas instal menginstal atau setting program-program yang mudah. Atau menambah “jumlah nyawa” pada games. Hardware adalah masalah tabu yang tidak pernah disentuhnya --- karena merasa dirinya tidak begitu berbakat di bidang tukang menukang. Apalagi bila teringat pada kegiatan eskul elektronika saat SMP, Shinichi gagal total membuat radio rakitannya berbunyi. Namun keberhasilan itu telah membawanya ke dunia baru. Laksana Columbus yang menemukan jalan ke Amerika.
^_^
Bekal Shinichi hanyalah “analogi”. Yang dia lakukan hanyalah menduga-duga kerusakan berdasar kerusakan yang pernah terjadi. Langsung main cabut dan ganti dengan komponen baru. Sebagai seorang analog yang sekedar tahu dari gejala-gejala fisik komputer --- tanpa dukungan alat-alat ukur listrik-- tentunya tidak realistis mengharapkan Shinichi mampu mengatasi masalah komputer yang kompleks. Amatiran spesialis masalah-masalah kecil mungkin istilah yang paling tepat buatnya.
Sejauh ini Shinichi telah beberapa kali berhasil mengatasi masalah hardware kompie-nya. Kasus terakhir yang berhasil ditangani adalah kompie yang tidak mau start walaupun telah di pencet tombol start & indikator power telah menyala. Shinichi mendiagnosa sebagai “kasus kematian power suplai”. Sebuah komponen penyuplai listrik yang dilengkapi kipas --- biasanya terletak di bagian belakang komputer.
Setelah membuka casing, dan menandai peruntukan kabel-kabel power suplai lama dengan spidol --- Shinichi mencabutnya. Kemudian digantinya dengan power suplai baru yang dibelinya di BEC sepulang kerja. Untunglah setelah susah payah mencocokkan penempatan kabel-kabelnya dengan meniru kabel power suplai lama yang telah ditandai --- si kompie bisa kembali start dengan normal. Sang Amatir-pun tersenyum puas melihat hasil kerjanya. makmur-14 bandung
Beberapa hari kemudian munculah hasil diagnosa Montir kompie lewat telpon. Menurut si Montir soundcard rusak -- menyebabkan komputer sering hang. Harus dipasang soundcard baru. Sementara DVD-ROM juga telah mati, jadi sama juga harus diganti yang baru. Untuk DVD-ROM, Shinichi memilih keluaran Pioneer yang menjadi juara di review tahunan Majalah Infokom. Namun untuk soundcard Shinichi tidak membeli “sang juara” karena harga dan spesifikasinya terlalu tinggi dibanding komponen lainnya. Dipilihnya soundcard yang setaraf dengan jeroan si kompie.
^_^
Setelah perbaikan komputer selesai, Shinichi menarik sebuah kesimpulan, yaitu komputer mogok karena ada salah satu komponen yang rusak dan menyebabkan hang. Cara perbaikannya sangat mudah. Cabut komponen lama dan ganti dengan yang baru. Tentunya setelah membuka tutup casingnya dan.melepas semua kabel komputer (karena Shinichi nggak tahu bagian mana yang nyetrum & yang nggak nyetrum).
^_^
Kesimpulan itu ternyata berhasil diterapkan ketika beberapa waktu lalu si kompie mengalami gangguan gambar dan juga sering mendadak mogok. Instal ulang driver gambar tidak membuatnya lebih baik. Akhirnya Shinichi menganalogikan dengan kerusakan yang lalu. Karena gangguan ada pada gambar --- pastilah kartu gambarnya yang rusak dan harus diganti yang baru. Setelah Shinichi membeli sebuah VGA-Card baru, dia memberanikan diri membongkar si kompie. Dicarinya card yang ada tulisan merek VGA-Card lama. Setelah ketemu langsung di cabut dari tempatnya, kemudian diganti VGA-Card yang baru. Sesaat kemudian dengan hati berdebar-debar Shinichi menyalakan komputer.
Pada saat kompie telah start terdengar bunyi bib-bib aneh. Si kompie pun nggak kunjung bisa masuk ke program Windows XP. Terpaksalah kompie kembali dimatikan dan casing dibuka lagi. Setelah satu jam lebih di amati, dikenceng-kencengin, dicoba berkali-kali restart, dicari-cari kesalahan pemasangan --- akhirnya Shinichi berhasil menemukan masalahnya. Ternyata sepele. Lokasi pemasangan colokan keyboard dengan colokan mouse tertukar. Yah, terang saja si kompie merasa terhina dan ngambek. Setelah posisi kedua colokan tersebut ditukar, kompie berhasil jalan lagi dengan mulus.
Whoa! Hari itu Shinichi menapaki sejarah baru di dunia komputer. Selama ini dirinya hanya berkutat di seputar software. Sebatas instal menginstal atau setting program-program yang mudah. Atau menambah “jumlah nyawa” pada games. Hardware adalah masalah tabu yang tidak pernah disentuhnya --- karena merasa dirinya tidak begitu berbakat di bidang tukang menukang. Apalagi bila teringat pada kegiatan eskul elektronika saat SMP, Shinichi gagal total membuat radio rakitannya berbunyi. Namun keberhasilan itu telah membawanya ke dunia baru. Laksana Columbus yang menemukan jalan ke Amerika.
^_^
Bekal Shinichi hanyalah “analogi”. Yang dia lakukan hanyalah menduga-duga kerusakan berdasar kerusakan yang pernah terjadi. Langsung main cabut dan ganti dengan komponen baru. Sebagai seorang analog yang sekedar tahu dari gejala-gejala fisik komputer --- tanpa dukungan alat-alat ukur listrik-- tentunya tidak realistis mengharapkan Shinichi mampu mengatasi masalah komputer yang kompleks. Amatiran spesialis masalah-masalah kecil mungkin istilah yang paling tepat buatnya.
Sejauh ini Shinichi telah beberapa kali berhasil mengatasi masalah hardware kompie-nya. Kasus terakhir yang berhasil ditangani adalah kompie yang tidak mau start walaupun telah di pencet tombol start & indikator power telah menyala. Shinichi mendiagnosa sebagai “kasus kematian power suplai”. Sebuah komponen penyuplai listrik yang dilengkapi kipas --- biasanya terletak di bagian belakang komputer.
Setelah membuka casing, dan menandai peruntukan kabel-kabel power suplai lama dengan spidol --- Shinichi mencabutnya. Kemudian digantinya dengan power suplai baru yang dibelinya di BEC sepulang kerja. Untunglah setelah susah payah mencocokkan penempatan kabel-kabelnya dengan meniru kabel power suplai lama yang telah ditandai --- si kompie bisa kembali start dengan normal. Sang Amatir-pun tersenyum puas melihat hasil kerjanya. makmur-14 bandung
0 comments:
¿Te animas a decir algo?