Sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka
yang sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bagaimanakah cara Monk membuktikan seseorang yang
tergeletak tidak sadar bisa melakukan pembunuhan?
^_^
Pada saat dua orang polisi sedang menahan seorang tersangka di trotoar, tiba-tiba muncul sebuah mobil yang sengaja menyerempet mobil mereka yang diparkir di pinggir jalan. Setelah berkali-kali menabrak mobil polisi sambil mengejek kedua polisi yang terpana melihat kenekadan tersebut – si orang aneh kemudian tancap gas . Kedua orang polisi berlari menuju mobil mereka untuk mengejarnya. Belum sempat kedua polisi menghidupkan mobil, terdengar bunyi benturan keras . Mobil si orang aneh tertabrak mobil lain. Akibatnya hari-hari berikutnya si orang aneh terbaring koma di rumah sakit.
^_^
Detektif Monk beserta “pengasuhnya” Sharona menyelidiki rumah si orang koma yang kini dianggap sebagai tersangka kasus pembunuhan saudara perempuannya sendiri, dengan paket bom lewat pos. Saat memeriksa seisi rumah mereka menemukan fenomena aneh. Pada sebuah majalah yang tergeletak di kursi rumah -- ditemukan nama pengacara terburuk dari daftar peringkat pengacara dilingkari dengan pena. Pertanda si orang aneh akan menyewanya. Yang lebih aneh lagi adalah adanya botol-botol kecap yang ditempelkan di plafond kamar mandi. Beberapa botol telah berjatuhan ke lantai karena lem yang menahannya mengelupas.
Pada saat bersamaan datanglah tukang pos membawa bingkisan dalam kotak yang diterima pembantu rumah. Untunglah si Monk dengan nalurinya tahu bahwa bingkisan itu berisi bom akan meledak sesaat setelah dibuka. Monk berhasil menyelamatkan seisi rumah setelah melemparkan paket bom tersebut ke dalam kamar mandi.
^_^
Monk yakin pengirim bom adalah si orang koma yang ingin mengesankan dirinya bukan tersangka dengan mengirim bom ke rumah sendiri, walaupun tanggal pengiriman paket dua hari yang lalu saat tersangka telah terbaring koma. Keyakinannya tambah kuat setelah beberapa hari kemudian sebuah paket bom kembali dikirim ke saudara laki-laki si orang koma -- yang untungnya tidak mengakibatkan korban jiwa. Setelah melihat bekas lem pada bagian atas paket bom akhirnya sang detektif berhasil memecahkan misteri bagaimana seorang yang sedang terbaring koma di rumah sakit bisa mengirimkan paket-paket pos berisi bom.
Pada saat si orang koma telah sadar kembali, Monk menyuruh si pembantu rumah datang ke rumah sakit untuk menengok tuannya sambil membawa paket pos. Ditunjukkannya pada orang itu bahwa selama koma dia menerima surat-surat dan juga paket pos. Dibukanya paket pos disamping ranjang tuannya. Akibatnya tuannya melompat turun dari ranjang pasien sambil beteriak-teriak ketakutan dan berkali-kali mengatakan paket itu berisi bom.
Rupanya si orang koma-lah yang selama ini mengirim paket berisi bom kepada sudara laki-laki dan sudara perempuannya. Dia memiliki kunci palsu untuk beberapa bis surat. Kemudian menempelkan paket bom di langit-langit bis surat. Tukang pos yang biasa mengambil surat dari bis surat tersebut tidak tahu jika ada paket yang tertempel di langit-langitnya. Setelah periode tertentu paket akan jatuh ke bawah dan diambil oleh tukang pos untuk dikirimkan. Dia juga mengirim paket bom untuk dirinya sendiri agar terhindar dari tuduhan.
Tersangka telah mencoba metode itu dengan menempelkan botol-botol kecap di plafond kamar mandi untuk memperkirakan berapa lama paket dapat bertahan menempel di langit-langit bis surat. Kemudian dia sengaja menyerempet mobil polisi agar untuk beberapa lama ditahan di kantor polisi. Dia juga sengaja menyewa pengacara yang buruk agar kasusnya kalah di pengadilan, sehingga dia akan dipenjara beberapa bulan.
Pada saat dipenjara itulah paket-paket bom yang telah dipasang akan jatuh ke dasar bis surat dan terkirim ke alamat-alamat yang dituju. Misi pembunuhan akan berjalan mulus tanpa seorangpun mencurigai dirinya yang sedang meringkuk di balik jeruji besi. Namun diluar dugaan dirinya mengalami kecelakaan yang membuatnya terbaring koma.
^_^
Detektif Monk beserta “pengasuhnya” Sharona menyelidiki rumah si orang koma yang kini dianggap sebagai tersangka kasus pembunuhan saudara perempuannya sendiri, dengan paket bom lewat pos. Saat memeriksa seisi rumah mereka menemukan fenomena aneh. Pada sebuah majalah yang tergeletak di kursi rumah -- ditemukan nama pengacara terburuk dari daftar peringkat pengacara dilingkari dengan pena. Pertanda si orang aneh akan menyewanya. Yang lebih aneh lagi adalah adanya botol-botol kecap yang ditempelkan di plafond kamar mandi. Beberapa botol telah berjatuhan ke lantai karena lem yang menahannya mengelupas.
Pada saat bersamaan datanglah tukang pos membawa bingkisan dalam kotak yang diterima pembantu rumah. Untunglah si Monk dengan nalurinya tahu bahwa bingkisan itu berisi bom akan meledak sesaat setelah dibuka. Monk berhasil menyelamatkan seisi rumah setelah melemparkan paket bom tersebut ke dalam kamar mandi.
^_^
Monk yakin pengirim bom adalah si orang koma yang ingin mengesankan dirinya bukan tersangka dengan mengirim bom ke rumah sendiri, walaupun tanggal pengiriman paket dua hari yang lalu saat tersangka telah terbaring koma. Keyakinannya tambah kuat setelah beberapa hari kemudian sebuah paket bom kembali dikirim ke saudara laki-laki si orang koma -- yang untungnya tidak mengakibatkan korban jiwa. Setelah melihat bekas lem pada bagian atas paket bom akhirnya sang detektif berhasil memecahkan misteri bagaimana seorang yang sedang terbaring koma di rumah sakit bisa mengirimkan paket-paket pos berisi bom.
Pada saat si orang koma telah sadar kembali, Monk menyuruh si pembantu rumah datang ke rumah sakit untuk menengok tuannya sambil membawa paket pos. Ditunjukkannya pada orang itu bahwa selama koma dia menerima surat-surat dan juga paket pos. Dibukanya paket pos disamping ranjang tuannya. Akibatnya tuannya melompat turun dari ranjang pasien sambil beteriak-teriak ketakutan dan berkali-kali mengatakan paket itu berisi bom.
Rupanya si orang koma-lah yang selama ini mengirim paket berisi bom kepada sudara laki-laki dan sudara perempuannya. Dia memiliki kunci palsu untuk beberapa bis surat. Kemudian menempelkan paket bom di langit-langit bis surat. Tukang pos yang biasa mengambil surat dari bis surat tersebut tidak tahu jika ada paket yang tertempel di langit-langitnya. Setelah periode tertentu paket akan jatuh ke bawah dan diambil oleh tukang pos untuk dikirimkan. Dia juga mengirim paket bom untuk dirinya sendiri agar terhindar dari tuduhan.
Tersangka telah mencoba metode itu dengan menempelkan botol-botol kecap di plafond kamar mandi untuk memperkirakan berapa lama paket dapat bertahan menempel di langit-langit bis surat. Kemudian dia sengaja menyerempet mobil polisi agar untuk beberapa lama ditahan di kantor polisi. Dia juga sengaja menyewa pengacara yang buruk agar kasusnya kalah di pengadilan, sehingga dia akan dipenjara beberapa bulan.
Pada saat dipenjara itulah paket-paket bom yang telah dipasang akan jatuh ke dasar bis surat dan terkirim ke alamat-alamat yang dituju. Misi pembunuhan akan berjalan mulus tanpa seorangpun mencurigai dirinya yang sedang meringkuk di balik jeruji besi. Namun diluar dugaan dirinya mengalami kecelakaan yang membuatnya terbaring koma.
0 comments:
¿Te animas a decir algo?