Ketika Shinichi Kudo berjalan di koridor depan kantor kas, nampak seekor kucing sibuk menggaruk-garukan kakinya di halaman rumput yang terhampar di samping koridor. Mungkin dia habis beol, terus berusaha menutupi feces yang keluar dari dirinya itu dengan tanah. Sebuah ritual khusus yang dijalani bangsa kucing sejak jaman dahulu kala. Namun apa daya. Tanah yang tertutup rerumputan tebal membuatnya tak kunjung berhasil. Setelah beberapa lama usahanya gagal total – akhirnya si kucing menyerah dan pergi begitu saja. Ada dua pilihan yang bisa dilakukan kucing itu pada hari-hari berikutnya. Pertama adalah kembali buang hajat di tempat itu kemudian garuk-garuk rumput lagi dengan sia-sia. Kedua dia mencari tempat lain yang memungkinkan dia menimbuni “hartanya” dengan tanah. Rasanya nggak perlu men-cap kucing yang memilih pilihan pertama sebagai “keledai bodoh karena jatuh dua kali pada lubang yang sama”. Karena dia bukan keledai tapi dia adalah seekor kucing.
Catatan :
Ada lelucon jaman dahulu yang menyebut kucing sebagai “binatang paling rugi” karena setiap kali beol selalu diikuti kegiatan menimbunnya dengan tanah.
Catatan :
Ada lelucon jaman dahulu yang menyebut kucing sebagai “binatang paling rugi” karena setiap kali beol selalu diikuti kegiatan menimbunnya dengan tanah.
0 comments:
¿Te animas a decir algo?