Desir pasir di padang tandus
segar sang pemikiran hati
terkisahku di antara cinta yang rumit
Bila keyakinanku datang
kasih bukan sekedar cinta
pengorbanan cinta yang agung
kupertaruhkan
Maafkan bila ku tak sempurna
cinta ini tak mungkin kucegah
Ayat-ayat cinta bercerita
cintaku padamu
Bila bahagia mulai menyentuh
seakan kubisa hidup lebih lama
Namun harus kutinggalkan cinta
ketika kubersujud
soundtrack film ayat-ayat cinta
^_^
Apa siy yang lebih besar daripada cinta?. Adakah sesuatu yang lebih besar dari cinta suci yang abadi?. Adakah sesuatu yang lebih perkasa daripada cinta? Jawabnya Ada!! Ada yang jauh lebih besar dari cinta! Bukan saja lebih besar daripada cinta, Dia lebih agung, lebih suci dan tak akan tertandingi oleh cinta yang paling besar dan paling abadi sekalipun!
Dia adalah Tuhan Yang Maha Perkasa, Tuhan yang menguasai nasib segala makhluk di muka bumi, mulai dari manusia hingga debu-debu kosmik yang berterbangan di ruang angkasa. Tuhan Maha Pengasih yang melimpahi rahmatnya pada seluruh penghuni langit dan bumi. Tuhan yang menjamin kebahagiaan abadi di surga bagi manusia-manusia yang memberikan cinta dan kepatuhan pada-Nya.
^_^
Dalam Ayat-ayat Cinta diceritakan Maria yang sedang sakit keras mendapati keinginannya untuk menikah dengan orang yang dikasihinya terkabul. Di tengah badannya yang sekarat, bahagia mulai merayapi hatinya ketika cintanya bersambut dan disatukan dalam satu ikatan suci. Simak cuplikan novel Ayat-ayat Cinta halaman 401-402 berikut ini:
“Apa yang bisa kulakukan untukmu, Maria?”
“Bantulah aku berwudhu. Aku masih mencium bau surga. Wanginya merasuk ke dalam sukma. Aku ingin masuk kedalamnya. Di sana aku berjanji untuk mempersiapkan segalanya dan menunggumu untuk bercinta. Memadu kasih dalam cahaya kesucian dan kerelaan Tuhan selama-lamanya. “Suamiku bantu aku berwudhu sekarang juga”.
Aku menuruti keinginan Maria. dengan sekuat tenaga aku membopong Maria yang kurus kering ke kamar mandi. Aisha membantu membawakan tiang infus. Dengan tetap kubopong, Maria diwudhui oleh Aisha. Setelah selesai, Maria kembali kubaringkan di atas kasur seperti semula. Dia menatapku dengan sorot mata bercahaya. Bibirnya tersenyum lebih indah dari biasanya. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa ia berkata,
Asyhadu an laa ilaaha illallah
wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh!
Ia tetap tersenyum. Menatapku tiada berkedip....
^_^
segar sang pemikiran hati
terkisahku di antara cinta yang rumit
Bila keyakinanku datang
kasih bukan sekedar cinta
pengorbanan cinta yang agung
kupertaruhkan
Maafkan bila ku tak sempurna
cinta ini tak mungkin kucegah
Ayat-ayat cinta bercerita
cintaku padamu
Bila bahagia mulai menyentuh
seakan kubisa hidup lebih lama
Namun harus kutinggalkan cinta
ketika kubersujud
soundtrack film ayat-ayat cinta
^_^
Apa siy yang lebih besar daripada cinta?. Adakah sesuatu yang lebih besar dari cinta suci yang abadi?. Adakah sesuatu yang lebih perkasa daripada cinta? Jawabnya Ada!! Ada yang jauh lebih besar dari cinta! Bukan saja lebih besar daripada cinta, Dia lebih agung, lebih suci dan tak akan tertandingi oleh cinta yang paling besar dan paling abadi sekalipun!
Dia adalah Tuhan Yang Maha Perkasa, Tuhan yang menguasai nasib segala makhluk di muka bumi, mulai dari manusia hingga debu-debu kosmik yang berterbangan di ruang angkasa. Tuhan Maha Pengasih yang melimpahi rahmatnya pada seluruh penghuni langit dan bumi. Tuhan yang menjamin kebahagiaan abadi di surga bagi manusia-manusia yang memberikan cinta dan kepatuhan pada-Nya.
^_^
Dalam Ayat-ayat Cinta diceritakan Maria yang sedang sakit keras mendapati keinginannya untuk menikah dengan orang yang dikasihinya terkabul. Di tengah badannya yang sekarat, bahagia mulai merayapi hatinya ketika cintanya bersambut dan disatukan dalam satu ikatan suci. Simak cuplikan novel Ayat-ayat Cinta halaman 401-402 berikut ini:
“Apa yang bisa kulakukan untukmu, Maria?”
“Bantulah aku berwudhu. Aku masih mencium bau surga. Wanginya merasuk ke dalam sukma. Aku ingin masuk kedalamnya. Di sana aku berjanji untuk mempersiapkan segalanya dan menunggumu untuk bercinta. Memadu kasih dalam cahaya kesucian dan kerelaan Tuhan selama-lamanya. “Suamiku bantu aku berwudhu sekarang juga”.
Aku menuruti keinginan Maria. dengan sekuat tenaga aku membopong Maria yang kurus kering ke kamar mandi. Aisha membantu membawakan tiang infus. Dengan tetap kubopong, Maria diwudhui oleh Aisha. Setelah selesai, Maria kembali kubaringkan di atas kasur seperti semula. Dia menatapku dengan sorot mata bercahaya. Bibirnya tersenyum lebih indah dari biasanya. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa ia berkata,
Asyhadu an laa ilaaha illallah
wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh!
Ia tetap tersenyum. Menatapku tiada berkedip....
^_^
Novel best seller peraih Pena Award Novel Terpuji Nasional 2005 itu, kini dibuat film dan telah diputar di bioskop-bioskop. Simak komentar Helvy Tiana Rosa terhadap novel ini,
“Novel yang tidak klise dan tidak terduga pada setiap babnya. Habiburrahman El Shirazy dengan sangat meyakinkan mengajak kita menyelusuri lekuk Mesir yang eksotis itu, tanpa lelah. Tak sampai disitu, Ayat-ayat Cinta mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala keislaman, kehidupan dan juga cinta”
http://www.rizkyonline.com/Rossa/Rossa-Ayat-Ayat-Cinta.html
Kunjungi juga : Beberapa Review dan Kisah dibalik Produksi Ayat-ayat Cinta
“Novel yang tidak klise dan tidak terduga pada setiap babnya. Habiburrahman El Shirazy dengan sangat meyakinkan mengajak kita menyelusuri lekuk Mesir yang eksotis itu, tanpa lelah. Tak sampai disitu, Ayat-ayat Cinta mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala keislaman, kehidupan dan juga cinta”
http://www.rizkyonline.com/Rossa/Rossa-Ayat-Ayat-Cinta.html
Kunjungi juga : Beberapa Review dan Kisah dibalik Produksi Ayat-ayat Cinta
0 comments:
¿Te animas a decir algo?