Si Ucok, pemuda dari Sidikalang, yang badannya gendut untuk pertamakali merantau ke Jakarta, naik kapal Kambuna dari Medan.
Sesampai di Tanjung Priok, dia mau pergi kerumah pamannya lalu dipanggilnya taksi.
Begitu masuk taksi, kagetlah dia waktu lihat argo taksi sudah menunjukkan ongkos Rp. 3.000
(flag fall) : "Bah, apa pula ini, baru duduk sudah kena tigaribu " omel si Ucok dalam hati.
Tapi dia merasa sadar, pikirnya : "Ah, tahulah aku, mungkin badan aku
yang berat ini pula" Dan rupanya dia punya akal, begitu taksinya jalan
dia tidak duduk di jok taksi, tapi diangkatnya pantatnya sepanjang
jalan. Sambil melirik argo taksi, dia bernapas lega dan katanya dalam
hati : "Nah,apa aku bilang, sekarang ongkosnya kan 400 rupiah saja!"
Sesampai di Tanjung Priok, dia mau pergi kerumah pamannya lalu dipanggilnya taksi.
Begitu masuk taksi, kagetlah dia waktu lihat argo taksi sudah menunjukkan ongkos Rp. 3.000
(flag fall) : "Bah, apa pula ini, baru duduk sudah kena tigaribu " omel si Ucok dalam hati.
Tapi dia merasa sadar, pikirnya : "Ah, tahulah aku, mungkin badan aku
yang berat ini pula" Dan rupanya dia punya akal, begitu taksinya jalan
dia tidak duduk di jok taksi, tapi diangkatnya pantatnya sepanjang
jalan. Sambil melirik argo taksi, dia bernapas lega dan katanya dalam
hati : "Nah,apa aku bilang, sekarang ongkosnya kan 400 rupiah saja!"
0 comments:
¿Te animas a decir algo?