Pada suatu hari, sepasang turis lokal pergi berlibur ke Bali. Di sana
mereka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti, Ubud, Danau Batur dan
Tanah Lot. Setibanya di Tanah Lot, Pasangan itu memperdebatkan sesuatu
hal yang sepele.
Si suami berkata, "Menurut papan penunjuk arah di depan sana, tempat ini namanya Tanah Rot."
Namun si istri membantah, "Nggak, tempat ini namanya Tanah Lot"
"Tanah Rot!" kata si suami.
"Nggak, Tanah Lot!" bantah si istri lagi.
"Tanah Rot!"
"Tanah Lot!"
"Ta-rot!"
"Ta-lot!"
"TR!"
"TL!"
"Rot!"
"Lot!"
"Rot! Rot! Rot!" balas si suami.
"Lot! Lot! Lot!" balas istrinya.
"Ya, udah, daripada kita ribut, nah ... tuh ada orang berpakaian
adatBali, kita tanya aja orang itu. Aku yakin dia tahu banyak akan
tempat-tempat wisata di sini," kata si suami.
Lantas si suami bertanya kepada bapak tua yang berpakaian adat Bali
tersebut. Katanya, "Pak, numpang tanya, yach ... tempat ini namanya
Tanah Rot atau Tanah Lot? sebab menurut papan penunjuk jalan itu,
tempat ini namanya Tanah Rot, sedangkan di peta katanya tempat ini
bernama Tanah Lot, karena menurut saya bapak ini orang Bali, jadi saya
yakin kalo bapak tahu banyak akan tempat ini. Jadi yang benar namanya
apa, Pak?"
"Namanya Tanah Rot", jawab si bapak tua.
"Tanah Rot, Pak?" Kata si suami seolah tidak percaya.
"Ya, benar," jawabnya lagi.
Lantas si suami berkata kepada istrinya, "Tuh kan ... aku bilang juga apa. Tanah Rot, ya, Tanah Rot!"
"Jadi bukan Tanah Lot, khan, Pak?", katanya kepada bapak tua tersebut.
"Bukan!"
"Wah, kalo begitu terima kasih banyak ya, Pak," kata si suami. "Kalo
bukan karena bapak, mungkin kami di sini bisa berdebat seharian penuh
mengenai hal ini. Sekali lagi terima kasih, Pak!"
"KEMBARI...," jawab si Bapak Tua sambil berlalu dari tempat itu.
mereka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti, Ubud, Danau Batur dan
Tanah Lot. Setibanya di Tanah Lot, Pasangan itu memperdebatkan sesuatu
hal yang sepele.
Si suami berkata, "Menurut papan penunjuk arah di depan sana, tempat ini namanya Tanah Rot."
Namun si istri membantah, "Nggak, tempat ini namanya Tanah Lot"
"Tanah Rot!" kata si suami.
"Nggak, Tanah Lot!" bantah si istri lagi.
"Tanah Rot!"
"Tanah Lot!"
"Ta-rot!"
"Ta-lot!"
"TR!"
"TL!"
"Rot!"
"Lot!"
"Rot! Rot! Rot!" balas si suami.
"Lot! Lot! Lot!" balas istrinya.
"Ya, udah, daripada kita ribut, nah ... tuh ada orang berpakaian
adatBali, kita tanya aja orang itu. Aku yakin dia tahu banyak akan
tempat-tempat wisata di sini," kata si suami.
Lantas si suami bertanya kepada bapak tua yang berpakaian adat Bali
tersebut. Katanya, "Pak, numpang tanya, yach ... tempat ini namanya
Tanah Rot atau Tanah Lot? sebab menurut papan penunjuk jalan itu,
tempat ini namanya Tanah Rot, sedangkan di peta katanya tempat ini
bernama Tanah Lot, karena menurut saya bapak ini orang Bali, jadi saya
yakin kalo bapak tahu banyak akan tempat ini. Jadi yang benar namanya
apa, Pak?"
"Namanya Tanah Rot", jawab si bapak tua.
"Tanah Rot, Pak?" Kata si suami seolah tidak percaya.
"Ya, benar," jawabnya lagi.
Lantas si suami berkata kepada istrinya, "Tuh kan ... aku bilang juga apa. Tanah Rot, ya, Tanah Rot!"
"Jadi bukan Tanah Lot, khan, Pak?", katanya kepada bapak tua tersebut.
"Bukan!"
"Wah, kalo begitu terima kasih banyak ya, Pak," kata si suami. "Kalo
bukan karena bapak, mungkin kami di sini bisa berdebat seharian penuh
mengenai hal ini. Sekali lagi terima kasih, Pak!"
"KEMBARI...," jawab si Bapak Tua sambil berlalu dari tempat itu.
0 comments:
¿Te animas a decir algo?