Seorang laki-laki terkena serangan jantung yang serius dan harus menjalani operasi by pass. Dia dirawat oleh para suster (biarawati) di Rumah Sakit Katholik. Ketika ia sembuh, seorang biarawati menanyainya bagaimana ia akan membayar perawatan itu. Ia ditanya apakah memiliki asuransi kesehatan.
Dia menjawab, "Tak memiliki asuransi kesehatan". Suster itu melanjutkan menanya apakah ia memiliki uang di bank. Ia menjawab, "Tak ada uang di bank." Suster bertanya, "Apakah kamu ada famili yang bisa menolong kamu?"
Ia menjawab ia hanya mempunyai satu saudara perempuan yang tidak kimpoi yang menjadi biarawati.
Suster itu agak tersinggung dan berkata keras bahwa, "Biarawati bukannya tidak kimpoi. Mereka kimpoi dengan Tuhan!" Pasien itu menjawab, "Kirim kwitansinya ke ipar saya."
BUKANNYA TAK TERTARIK
Selesai kebaktian seorang wanita dengan tersipu-sipu menghadap
pendeta, "Pak pendeta, saya mohon maaf karena ketika tadi bapak berkhotbah, suami saya telah berjalan keluar. Saya harap bapak tidak beranggapan dia tak tertarik pada khotbah bapak, tetapi ia memang suka berjalan kalau sedang tidur."
Dia menjawab, "Tak memiliki asuransi kesehatan". Suster itu melanjutkan menanya apakah ia memiliki uang di bank. Ia menjawab, "Tak ada uang di bank." Suster bertanya, "Apakah kamu ada famili yang bisa menolong kamu?"
Ia menjawab ia hanya mempunyai satu saudara perempuan yang tidak kimpoi yang menjadi biarawati.
Suster itu agak tersinggung dan berkata keras bahwa, "Biarawati bukannya tidak kimpoi. Mereka kimpoi dengan Tuhan!" Pasien itu menjawab, "Kirim kwitansinya ke ipar saya."
BUKANNYA TAK TERTARIK
Selesai kebaktian seorang wanita dengan tersipu-sipu menghadap
pendeta, "Pak pendeta, saya mohon maaf karena ketika tadi bapak berkhotbah, suami saya telah berjalan keluar. Saya harap bapak tidak beranggapan dia tak tertarik pada khotbah bapak, tetapi ia memang suka berjalan kalau sedang tidur."
0 comments:
¿Te animas a decir algo?