Pada suatu hari ada orang bule sedang melihat-lihat candi di Jawa.
Orang bule ini banyak tanya, dan ia bertemu dengan orang di daerah
tersebut.
Si Bule : "Permisi, saya mau tanya, siapa yang membangun candi prambanan ini?"
Si Jawa : "Mboten ngertos" ( si Jawa tidak bisa Bahasa Indonesia )
Si Bule : "Kalau gitu siapa yang membangun candi tikus ini?"
Si Jawa : "Mboten ngertos"
Si Bule : "Kalo gitu saya mau bertemu dengan mboten ngertos"
(Red: Mboten ngertos = tidak tahu)
Ibu I : "Anakku memang hebat. Tidak sia-sia aku menyekolahkan dia tinggi-tinggi. Sekarang dia sudah menjadi dokter."
Ibu II: "Anakku lebih hebat. Dia sekarang menjadi dosen di Kedokteran."
Ibu I : "Anakku luar biasa. Pasien yang datang berobat adalah orang-orang pintar seperti dosen."
Ibu II: "Anakku lebih luar biasa lagi. Dia baru saja membantu kepolisian untuk mengungkapkan seorang dokter yang malpraktik."
Orang bule ini banyak tanya, dan ia bertemu dengan orang di daerah
tersebut.
Si Bule : "Permisi, saya mau tanya, siapa yang membangun candi prambanan ini?"
Si Jawa : "Mboten ngertos" ( si Jawa tidak bisa Bahasa Indonesia )
Si Bule : "Kalau gitu siapa yang membangun candi tikus ini?"
Si Jawa : "Mboten ngertos"
Si Bule : "Kalo gitu saya mau bertemu dengan mboten ngertos"
(Red: Mboten ngertos = tidak tahu)
Anak Siapa yang Paling Hebat
Suatu hari, dua orang ibu sedang menyombongkan anak mereka masing-masing.Ibu I : "Anakku memang hebat. Tidak sia-sia aku menyekolahkan dia tinggi-tinggi. Sekarang dia sudah menjadi dokter."
Ibu II: "Anakku lebih hebat. Dia sekarang menjadi dosen di Kedokteran."
Ibu I : "Anakku luar biasa. Pasien yang datang berobat adalah orang-orang pintar seperti dosen."
Ibu II: "Anakku lebih luar biasa lagi. Dia baru saja membantu kepolisian untuk mengungkapkan seorang dokter yang malpraktik."
0 comments:
¿Te animas a decir algo?