Suatu hari seorang pria (P) mendekati kekasihnya (K) di restoran. Bukannya ramah, sang pria malah terlihat emosi kepada kekasihnya. Padahal 2 minggu lagi mereka menikah.
P: "Maksud kamu apa berbohong?"
K : "Ada apa, mas? Saya tak pernah bohong"
P : "Kamu nggk pernah bilang kalau sudah punya anak" (sambil emosi)
K : "Saya takut kamu malu dengan status saya dan anak itu. Saya benar-benar mencintaimu." (sambil terisak menangis)
P : "Bagaimana mencintai, kalau berdusta. Kamu bikin saya malu" (makin membentak)
K : "Maksud mas, malu menikah dengan seorang janda?" (menatap tajam dengan airmata bercucuran)
P : "Saya tak malu menikahi Janda. Tapi kamu tak jujur tentang sejarahmu. kalo dulunya...
Seorang pria (P) yang sakit keras mendatangi seorang dokter spesialis. Sebelumnya dokter (D) yang menanganinya memberikan vonis tak akan sembuh dan akan mati dalam 3 bulan ke depan. Dia meminta pendapat lain dari seorang dokter spesialis, jamak diistilahkan second opinion dalam dunia kedokteran.
P : "Dok, saya minta second opinion dari rekam medis saya"
D : "Oke saya lihat dulu" (sambil membaca berkas)
setelah beberapa menit.......
D : "Wah, tampaknya dokter anda benar. penyakit anda memang parah"
P : " Apa tidak bisa diteliti lagi Dok. Saya mau nunggu lebih lama lagi"
D : "Tak bisa, pak."
P : "Lho kok dokter, tak teliti langsung memvonis saya juga. Pokoknya saya minta second opinion dari Dokter " (sambil ngotot)
D : "Ya sudah kalo mau bersikeras. Saya ada second opinion untuk bapak?
P : "Apa tuh Dok?" (berharap sambil lega)
D : Bapak itu...
P: "Maksud kamu apa berbohong?"
K : "Ada apa, mas? Saya tak pernah bohong"
P : "Kamu nggk pernah bilang kalau sudah punya anak" (sambil emosi)
K : "Saya takut kamu malu dengan status saya dan anak itu. Saya benar-benar mencintaimu." (sambil terisak menangis)
P : "Bagaimana mencintai, kalau berdusta. Kamu bikin saya malu" (makin membentak)
K : "Maksud mas, malu menikah dengan seorang janda?" (menatap tajam dengan airmata bercucuran)
P : "Saya tak malu menikahi Janda. Tapi kamu tak jujur tentang sejarahmu. kalo dulunya...
Seorang pria (P) yang sakit keras mendatangi seorang dokter spesialis. Sebelumnya dokter (D) yang menanganinya memberikan vonis tak akan sembuh dan akan mati dalam 3 bulan ke depan. Dia meminta pendapat lain dari seorang dokter spesialis, jamak diistilahkan second opinion dalam dunia kedokteran.
P : "Dok, saya minta second opinion dari rekam medis saya"
D : "Oke saya lihat dulu" (sambil membaca berkas)
setelah beberapa menit.......
D : "Wah, tampaknya dokter anda benar. penyakit anda memang parah"
P : " Apa tidak bisa diteliti lagi Dok. Saya mau nunggu lebih lama lagi"
D : "Tak bisa, pak."
P : "Lho kok dokter, tak teliti langsung memvonis saya juga. Pokoknya saya minta second opinion dari Dokter " (sambil ngotot)
D : "Ya sudah kalo mau bersikeras. Saya ada second opinion untuk bapak?
P : "Apa tuh Dok?" (berharap sambil lega)
D : Bapak itu...
0 comments:
¿Te animas a decir algo?