suatu hari, si wan salim, dikenal di kalangan indo-arab sebagai orang yang amat pelit bin kikir. Waktu jaman krisis wan salim itung-itung. "Wallah, rugi neh kalau masak ghonam (biasa dipakai untuk menyebut daging kambing). Sekarang ghonam mahal.... hmmm gimana hadza?" kata wan salim uring-uringan dalam hati.
Cling.... ia dapat akal cerdas, ganti aja daging kambing sama ikan. Trus dia panggil kharimnya, "Hindunnnnnn, ta'al ente (kesini kamu)."
"Mulai wesok, ente jangan masak fake ghonam, ganti sama ikan.... ikan kakap." kata wan Salim yakin.
"Walah bah, ikan kakap sekarang mahalnya minta ampun, hampir sama harganya sama ghonam." jawab si hindun.
"Allahu akbar," ami Salim kaget alang kepalang. trus dia berpikir sebentar, sambil menghitung dengan jari-jari tangannya.
"Kalo gitu, jangan kakap, ente ganti sama ikan teri."
"Wahhh gimana abah ini, teri kan kecil bah...."
"Sudah, jangan wanyak wicara ente."
Esoknya wan salim pergi ke toko kaca mata, dia beli dua kaca mata yang kacanya cembung (suryokonto).
Waktu mau makan, wan salim panggil harimnya, trus dia berikan kaca mata yang dibeli tadi. satu dipakai harimnya, yang satu buat dirinya sendiri.
"Nah, sekarang kita bisa makan pake ikan kakap," kata wan salim sambil mengambil nasi dan ikan teri.
Karena pake kaca pembesar, otomatis terinya jadi keliatan besar. cuma satu yang aneh, kok ndak bisa diiris pake sendok ya.... batin wan salim.
singkat cerita, selesai makan siang dengan ikan teri yang disulap jadi ikan kakap. begitu selesai makan, ami salim kebelet kencing. buru-buru ia ke kamar mandi.
Begitu kencing, ketika liat ke "burungnya" wan salim kaget luar biasa.
"Ha........... Wallah kasihan harim ana kalo kejadiannya begini......" ratap wan salim.
He he he he..... kacamatanya lupa dilepas wan.......
0 comments:
¿Te animas a decir algo?