Ada seorang Pemuda dari kampung nun jauh di sana. Setelah lulus SMA dari kampungnya, dia ingin melanjutkan studinya di Jakarta. Maka dia mengutarakan niatnya untuk melanjutkan Studinya di Jakarta kepada kedua orangtuanya. Karena demi masa depan Anaknya maka orangtunya pun menyetujuinya.
Serelah diberikan uang yang dirasa cukup, maka ank tersebut berangkat ke Jakarta. Setelah sampai di Jakarta, maka anak tersebut mendaftar di salah satu Universitas di Jakarta, dan sisa uangnya digunakan untuk membayar kost karena di Jakarta ia tidak mempunyai Sanak Saudara. Uang tersebut cukup untuk membayar kost selama Dua Bulan.
Memasuki Bulan ketiga, uangnya sudah habis, maka dia menulis surat untuk Kedua Orangtuanya, kira-kira beginin isi suratnya:
'Ayah dan Bunda, saya sehat-sehat saja di Jakarta dan sekarang saya telah kuliah. Tapi sekarang saya minta uang untuk bayar kost, karena uang saya sudah habis, dst.....
Setelah ditunggu selama hampir semingu, akhirnya datang juga balasan dari Orangtuanya, yang isinya kira-kira begini:
'Anakku, waktu kamu dulu mau berangkat rencana kamu kan untuk Kuliah di Jakarta, bukanny nge-kost. Jadi sekarang mau kuliah ya kuliah, kalu mau nge-kost ya nge-kost. Jangan dua-duanya dong....'
Anaknya pun terdiam seribu bahasa setelah membaca surat itu.
Serelah diberikan uang yang dirasa cukup, maka ank tersebut berangkat ke Jakarta. Setelah sampai di Jakarta, maka anak tersebut mendaftar di salah satu Universitas di Jakarta, dan sisa uangnya digunakan untuk membayar kost karena di Jakarta ia tidak mempunyai Sanak Saudara. Uang tersebut cukup untuk membayar kost selama Dua Bulan.
Memasuki Bulan ketiga, uangnya sudah habis, maka dia menulis surat untuk Kedua Orangtuanya, kira-kira beginin isi suratnya:
'Ayah dan Bunda, saya sehat-sehat saja di Jakarta dan sekarang saya telah kuliah. Tapi sekarang saya minta uang untuk bayar kost, karena uang saya sudah habis, dst.....
Setelah ditunggu selama hampir semingu, akhirnya datang juga balasan dari Orangtuanya, yang isinya kira-kira begini:
'Anakku, waktu kamu dulu mau berangkat rencana kamu kan untuk Kuliah di Jakarta, bukanny nge-kost. Jadi sekarang mau kuliah ya kuliah, kalu mau nge-kost ya nge-kost. Jangan dua-duanya dong....'
Anaknya pun terdiam seribu bahasa setelah membaca surat itu.
0 comments:
¿Te animas a decir algo?