Karena seringkali terjadi banjir dan seringnya pengarahan dengan cara lembut untuk menanggulangi bencana banjir yang tak digubris oleh warga, seorang pejabat marah-marah saat mengumpulkan para warga.
"Bapak-bapak dan Ibu-ibu bagaiman sih....!? Sudah berulangkali di nasehati agar jangan buang sampah sembarangan !!!!", kata pejabat tersebut dengan marah dan memukul-mukul meja.
Seorang warga sesepuh memberanikan diri untuk berdiri dan berkata, "Kami tidak membuang sampah sembarangan lagi pak...., kami buang sampah di satu tampat yang sama kok."
"Tapi kenapa masih terjadi bencan banjir !?", tanya pejabat yang sedikit memelankan suaranya.
"Mungkin tempatnya salah pak !, celetuk seorang bocah yang dipangku oleh ibunya di pojok ruangan.
"Dimanakah tempat untuk membuang sampah itu nak?" tanya pejabat.
Dengan lugu dan muka tanpa dosa bocah itu menjawab, "Di sungai pak...."
Brakkkk.... !!!! meja pun terbelah menjadi dua...
"Bapak-bapak dan Ibu-ibu bagaiman sih....!? Sudah berulangkali di nasehati agar jangan buang sampah sembarangan !!!!", kata pejabat tersebut dengan marah dan memukul-mukul meja.
Seorang warga sesepuh memberanikan diri untuk berdiri dan berkata, "Kami tidak membuang sampah sembarangan lagi pak...., kami buang sampah di satu tampat yang sama kok."
"Tapi kenapa masih terjadi bencan banjir !?", tanya pejabat yang sedikit memelankan suaranya.
"Mungkin tempatnya salah pak !, celetuk seorang bocah yang dipangku oleh ibunya di pojok ruangan.
"Dimanakah tempat untuk membuang sampah itu nak?" tanya pejabat.
Dengan lugu dan muka tanpa dosa bocah itu menjawab, "Di sungai pak...."
Brakkkk.... !!!! meja pun terbelah menjadi dua...
0 comments:
¿Te animas a decir algo?