Kemarin sore acara pelatihan di kantor menghadirkan seorang pembicara yang membawakan topik semacam being the best. Salah satu hal yang menarik adalah adanya teka-teki yang dilontarkan oleh si pembicara.
Barangkali teka-teki yang konon berasal dari konsultan internasional ini, telah sering kita dengar, dan kita telah tahu jawabannya. Sore kemarin-pun saat dilontarkan ke peserta, teka-teki dapat dengan mudah dijawab oleh peserta dan si penjawab mendapat hadiah buku (tentu saja buku karya si pembicara).
However, ada yang menarik dibalik teka-teki itu. Menurut pembicara, dibalik teka-teki itu tersembunyi sebuah filosofi. Simplify, kesederhanaan berpikir adalah resep untuk memecahkan teka-teki. Juga tentang adanya hubungan antara teka-teki yang satu dengan teka-teki yang lain.
Konon saat dilontarkan ke sekelompok anak kecil, beberapa teka-teki dapat dijawab oleh mereka. Karena anak kecil memiliki pemikiran sederhana dan belum memiliki sekumpulan informasi yang “menjebak” mereka pada satu pola pemikiran yang rumit. Cara berpikir anak kecil masih sederhana membantu mereka menajwab teka-teki.
Nah, pertanyaannya adalah seperti apakah bunyi teka-teki itu?
Teka-teki-1:
Bagaimanakah cara memasukkan jerapah ke dalam kulkas ?.
Jawaban :
Buka pintu kulkas, masukkan jerapah, kemudian tutup lagi pintu kulkas. (hihihi! mirip mengajarin anak kecil menyimpan jeruk ke dalam kukas yach?)
Teka-teki-2: Bagaimanakah cara memasukkan gajah ke dalam kulkas?
Jawaban:
Buka pintu kulkas, keluarkan dulu jerapahnya, kemudian masukkan gajah ke dalam kulkas dan tutup kembali pintunya. (Lagi-lagi mirip mengajarin adik kecil untuk mengeluarkan sayuran layu dari kulkas dan menggantinya dengan sayur-sayuran segar. Jerapah keluarin dulu dung, biar gak desak-desakan dan berantem dnegan gajah ^_^ ).
Teka-teki-3: Raja hutan mengadakan konferensi untuk seluruh binatang hutan. Namun ada satu binatang yang tidak hadir. Binatang apakah itu?
Jawaban:
Tentu saja gajah. Karena beliau sedang bersemayam di dalam kulkas. (Hehehe... ternyata masih dikaitkan dengan pertanyaan sebelumnya).
Teka-teki-4: Sebuah sungai dihuni oleh sekelompok besar buaya. Bagaimanakah cara menyeberangi sungai itu tanpa dimakan oleh buaya?
Jawaban:
Berenang aja dech! Kan buayanya lagi pada ikut konferensi! (Wakakaka....lagi-lagi masih ada hubungannya dengan pertanyaan sebelumnya. Fenomena ini mencerminkan masalah-masalah yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kemungkinan besar saling berhubungan. Apalagi bila masalah itu kita alami berulang-ulang).
Barangkali teka-teki yang konon berasal dari konsultan internasional ini, telah sering kita dengar, dan kita telah tahu jawabannya. Sore kemarin-pun saat dilontarkan ke peserta, teka-teki dapat dengan mudah dijawab oleh peserta dan si penjawab mendapat hadiah buku (tentu saja buku karya si pembicara).
However, ada yang menarik dibalik teka-teki itu. Menurut pembicara, dibalik teka-teki itu tersembunyi sebuah filosofi. Simplify, kesederhanaan berpikir adalah resep untuk memecahkan teka-teki. Juga tentang adanya hubungan antara teka-teki yang satu dengan teka-teki yang lain.
Konon saat dilontarkan ke sekelompok anak kecil, beberapa teka-teki dapat dijawab oleh mereka. Karena anak kecil memiliki pemikiran sederhana dan belum memiliki sekumpulan informasi yang “menjebak” mereka pada satu pola pemikiran yang rumit. Cara berpikir anak kecil masih sederhana membantu mereka menajwab teka-teki.
Nah, pertanyaannya adalah seperti apakah bunyi teka-teki itu?
Teka-teki-1:
Bagaimanakah cara memasukkan jerapah ke dalam kulkas ?.
Jawaban :
Buka pintu kulkas, masukkan jerapah, kemudian tutup lagi pintu kulkas. (hihihi! mirip mengajarin anak kecil menyimpan jeruk ke dalam kukas yach?)
Teka-teki-2: Bagaimanakah cara memasukkan gajah ke dalam kulkas?
Jawaban:
Buka pintu kulkas, keluarkan dulu jerapahnya, kemudian masukkan gajah ke dalam kulkas dan tutup kembali pintunya. (Lagi-lagi mirip mengajarin adik kecil untuk mengeluarkan sayuran layu dari kulkas dan menggantinya dengan sayur-sayuran segar. Jerapah keluarin dulu dung, biar gak desak-desakan dan berantem dnegan gajah ^_^ ).
Teka-teki-3: Raja hutan mengadakan konferensi untuk seluruh binatang hutan. Namun ada satu binatang yang tidak hadir. Binatang apakah itu?
Jawaban:
Tentu saja gajah. Karena beliau sedang bersemayam di dalam kulkas. (Hehehe... ternyata masih dikaitkan dengan pertanyaan sebelumnya).
Teka-teki-4: Sebuah sungai dihuni oleh sekelompok besar buaya. Bagaimanakah cara menyeberangi sungai itu tanpa dimakan oleh buaya?
Jawaban:
Berenang aja dech! Kan buayanya lagi pada ikut konferensi! (Wakakaka....lagi-lagi masih ada hubungannya dengan pertanyaan sebelumnya. Fenomena ini mencerminkan masalah-masalah yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kemungkinan besar saling berhubungan. Apalagi bila masalah itu kita alami berulang-ulang).
^_^
Satu lagi yang menarik adalah si pembicara menampilkan joke beda suara sapi gila dan sapi normal. Joke serupa pernah dilontarkan konsultan GMP – David Buckley -- yang waktu itu menerangkan tentang BSE (penyakit sapi gila). Rupanya joke ini telah merambah dunia pelatihan yang tidak ada hubungannya dengan topik persyaratan GMP industri farmasi dan makanan (Undil)
0 comments:
¿Te animas a decir algo?